KOMUNIKASI
DALAM MENEJEMEN
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Disusun oleh :
3 PA 07
NAMA
|
NPM
|
Caesar Mars C.P
|
11513828
|
Chintia
|
11513892
|
Damar Surya
|
11513981
|
Gesa Nedian
|
13513690
|
Mutiara Ulfah
|
16513246
|
Sarah Kusuma Dewi
|
18513262
|
Syarah Diniawati
|
18513747
|
NOVEMBER
2015
RUMUSAN
MASALAH
|
Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah untuk mengkaji gambaran komunikasi dalam menejemen, serta
mengetahui dimensi-dimensi komunikasi dalam menejemen.
LANDASAN
TEORI
|
1.
Psikologi
Menejemen
Psikologi
menejemen adalah ilmu yang mengatur tentang bagaimana peraturan atau menejer
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
Ilmu psikologi
yang memang berpusat pada manusia, mampu mengiterventasi berbagai faktor
internal manusia sepeti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dengan berbagai
macam teknik dan metode sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setingggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
2.
Menejemen
Menejemen
menurut Prof. Eiji Ojawa adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian
kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk
kerja sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menejemen
menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
3.
Komunikasi
Komunikasi
menurut Onong Uchjana Effendy adalah proses menyampaikan pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara lisan, maupun secara tidak
langsung.
Komunikasi
menurut Raymond Ross adalah proses menyortir, memilih dan mengirim
simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerimaan pesan membangkit
merespon/makna, dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksutkan oleh
komunikator.
4.
Dimensi-dimensi
Komunikasi
- Isi
Dimensi
isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam
komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan.
- Kebisingan
Suasana
disekiar komunikator dan orang yang dituju, tinggi rendahnya suara yang
terdengar dalam komunikasi sangat perpengaruh pada penyampaian pesan atau
informasi.
- Jaringan
Perluasan
informasi dan pesan yang dapat dijangkau
komunikator. Biasanya kita berpikir bahwa perkacapan antara A dengan B adalah
langsung. Tetapi, ternyata A bisa dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui
C atau D.
- Arah
Komunikasi
dapat melalui satu arah atau dua arah, komunikasi satu arah adalah satu orang
memberikan informasi kepada orang lain tanpa ada timbal balik, sedangkan
komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan inormasi
ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadinya
petukaran informasi di antara keduanya.
PEDOMAN
WAWANCARA
|
I.
Subjek
A.
Identitas
Subjek
1. Nama
(Inisial) :
2. Jenis
Kelamin :
3. Usia :
4. Pekerjaan :
5. Bagian :
B.
Daftar
Pertanyaan
1. Komunikasi
Apa hal yang biasa anda bicarakan
pada bawahan Anda?
Bagaimana cara Anda berkomunikasi
dengan staf Anda?
Apa kesulitan yang dialami saat
anda berkomunikasi dengan staf Anda?
Bagaimana cara Anda untuk mengatasi
kesulitan tersebut?
Pernahkan pesan yang Anda sampaikan
di salah tanggapkan oleh staff Anda?
2. Dimensi-dimensi
komunikasi
a. Isi
1. Apa
tugas yang biasanya Anda berikan pada staf Anda?
2. Apa
kalimat yang biasanya Anda ucapkan dalam memberi tugas pada staf anda?
3. Apa
hal penting yang harus Anda perhatikan agar staf patuh terhadap tugas yang
diberikan?
4. Bagaimana
cara Anda membangun rasa kepercayaan terhadap tugas yang diberikan pada staf
Anda?
5. Bagaimana
sikap Anda ketika tugas yang Anda berikan kepada staff Anda salah?
b. Kebisingan
1. Dalam
suasana seperti apa Anda dapat berkomunikasi dengan staf Anda dengan baik?
2. Mengapa
Anda memilih suasana tersebut?
3. Bagaimana
cara Anda berkomunikasi dengan staf Anda jika keadaan sedang ramai?
4. Apakah
dengan tinggi rendahnya kebisingan dapat mengurangi kesalahan penerimaan
informasi lawan bicara Anda?
5. Bagaimana
perasaan anda jika keadaan ramai tersebut sudah terlalu mengganggu anda?
c. Jaringan
1. Apakah
anda merupakan pengguna media sosial aktif?
2. Apa
Kepentingan yang anda utamakan dalam menggunakan media sosial?
3. Seberapa
luas pengaruh media sosial menurut anda?
4. Jika
anda ingin menyampaikan suatu informasi kepada klien, cara apakah yang
cenderung anda gunakan?
5. Kepentingan
seperti apa yang biasanya membuat anda harus melakukan kontak langsung dengan
orang yang ingin anda tuju?
6. Seberapa
penting menurut anda media perantara dalam menyampai kan pesan?
7. Apa
bentuk kerugian yang pernah anda alami dengan menggunakan media perantara?
8. Apakah
anda akan menyesuaikan media perantara yang klien anda gunakan demi terjalinnya
komunikasi?
9. Bagaimana
cara anda mengatasi jika ada kesalahan informasi yang sudah tersebar?
10. Seberapa
besar media sosial berperan dalam pengambilan keputusan anda?
d. Arah
1. Bagaimana
kondisi komunikasi dalam organisasi usaha anda?
2. Feedback
seperti apa yang anda harapkan dari orang yang anda ajak komunikasi?
3. Bagaimana
cara anda mengatasi orang yang memberikan jawaban yang tidak relevan dengan apa
yang anda tanyakan?
4. Dengan
cara apa saja biasanya staff memberi masukan terhadap pekerjaan anda?
5. Menurut
anda, kondisi seperti apakah yang akan mempengaruhi kualitas anda dengan lawan
bicara anda?
6. Seberapa
besar pengaruh feedback menurut anda terhadap kualitas suatu komunikasi?
7. Setelah
anda melakukan komunikasi dengan kualitas yang baik apa akan membuat
intensitas komunikasi meningkat?
8. Apa
pesan yang anda sampaikan diterima dengan baik oleh lawan bicara anda jika
proses komunikasi diiringi dengan intensitas feedback yang tinggi?
9. Apa
yang anda lakukan untuk mecegah arah pembicaraan keluar dari topik?
10. Apa lawan bicara anda pernah merasa kurang puas dengan info yang anda jabarkan dalam suatu komunikasi?
PELAKSANAAN
WAWANCARA
|
1. Setting Fisik
Pada
Hari Senin, tanggal 16 November 2015 pukul 10.50 WIB, di laksanakan wawancara kepada yang di adakan di sebuah kantor trevel dengan
suasana ruangan yang sejuk, kami wawancara di ruang menejer dengan lantai
ruangan tersebut berwarna abu-abu, dan atapnya berwarna putih, di bagian atap
berdapat lampu-lampu kecil berwarna putih dan berbentuk bulat, lampu tersebut
memenuhi atap ruangan tersebut.
Siang
itu bertemu , datang keruangan . duduk disebuah kursi berwarna hitam dan meja
berwarna hitam yang berbentuk persegi empat, kami duduk secara berhadapan. menggunanakan kemeja berwarna biru dongker,
memakai celana jeans warna hitam, dan menggunakan sepatu berwarna hitam. menggunakan HP untuk merekam suara yang letakan
di tengah-tengah meja. menjawab
pertanyaan dengan baik. Wawancara
yang laksanakan berlangsung 31 menit dan
selesai pada pukul 11.21 WIB.
2. Setting Psikis
Pada
pelaksaan wawancara, datang dan menyambut dengan senyuman.
memulai dengan senyuman kepada
dan membalas senyuman untuk
membangun situasi yang baik. Wawancara di
mulai dengan raport yang di tanyakan kepada . Selama wawancara
terlaksana ada perilaku-perilaku yang
sering terlihat, seperti sering
menggoyangkan bangku ke kanan dan ke kiri ketika menjawab pertanyaan, menjawab dengan tersenyum, sering menganggukan kepalanya ketika menjawab “iya” dan sering menggelengkan kepalanya ketika menjawab pertanyaan “tidak”. membenarkan jam
tangannya, mengangkat bahunya, dan menggerakan tangannya ketika menjawab
pertanyaan .
3. Tahap Pelaksanaan
a.
Tahap
Pertama
Hari / Tanggal :
Senin, 16 November 2015
Tempat : Kantor trevel
1) 10.30
WIB : Interviewer
berkumpul di tempat makan dekat kantor
trevel
2) 10.45
WIB : sampai di kantor trevel
3) 10.50-11.21
WIB : Pelaksanaan wawancara
terhadap
kami
lakukan
4) 11.25
WIB :
Keluar dari kantor trevel
5) 11.30
WIB : pulang
ke rumah masing-masing
HASIL
WAWANCARA (VEBATIM)
|
I.
Subjek
A.
Identitas
Subjek
1. Nama
(Inisial) : RF
2. Jenis
Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 28 Tahun
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Bagian : Manajer
B.
Vebatim
interviewee
|
: “
Selamat siang mas.. ”
|
interviewer
|
: “
Siang ..”
|
interviewee
|
: “ Eee
bagaimana kabarnya?”
|
interviewer
|
: “
Baik..”
|
interviewee
|
: “ Eee
sudah makan siang?”
|
interviewer
|
: “
Kebetulan belum..”
|
interviewee
|
: “ Mau
makan?”
|
interviewer
|
: “Nanti
aja..”
|
interviewee
|
: “
Eeee boleh minta waktunya sebentar? “
|
interviewer
|
: “
Boleh-boleh..”
|
interviewee
|
: “
Kami dari mahasiswa Universitas
Gunadarma..”
|
interviewer
|
: “ Ehemm..”
|
interviewee
|
: “
Ingin me..wawancarai mas eee tentang komunikasi dalam manajemen”
|
interviewer
|
: “
Heem..”
|
interviewee
|
: “
Bisa minta waktunyakan?”
|
interviewer
|
: “
Boleh.. hanya sebentar?”
|
interviewee
|
:
“ Iya.. hanya sebentar..”
|
interviewer
|
:
“ Lagi ga sibukkan?”
|
interviewee
|
:
“ Enggak..”
|
interviewer
|
:
“ Iyaa..langsung aja ya mas..”
|
interviewee
|
:
“ Okee..”
|
interviewer
|
:
“ Eee.. hal apa sih yang biasanya masnya bicarakan yang biasanya kalo sama
staffnya dikantor itu?”
|
interviewee
|
:
“ Bersama staff ya? Mungkin dari report..”
|
interviewer
|
:
“ Mmmm...itu kaya gimana tuh misalnya?”
|
interviewee
|
:
“Ya kinerja hariannya dia itu apa,apa,apa..”
|
interviewer
|
:
“ Kaya evaluasi dalam..”
|
interviewee
|
:
“ Iya betul..”
|
interviewer
|
:
“Mmm.. terus eee caranya anda berkomunikasi dengan staff anda itu gimana
misalnya eee apa harus perorangan anda panggil kekantor anda atau anda
kumpulkan semua jadi secara sharing bersama-sama?”
|
interviewee
|
:
“ Biasanya face to face..”
|
interviewer
|
:
“ Ohh face to face.. berarti berarti panggil satu orang orang?”
|
interviewee
|
:
“ Yaa..”
|
interviewer
|
:
“ Ohh yayaya.. kesulitan yang anda alami saat berkomunikasi sama staff anda
tuh bisanya seperti apa ya?”
|
interviewee
|
:
“ Enggak ada sih..”
|
interviewer
|
:
“ Enggak ada?”
|
interviewee
|
:
“Heem..”
|
interviewer
|
:
“Ee.. Pesan yang anda sampaikan kepada staff anda pernah gak di salah tanggapkan
sama staff anda?”
|
interviewee
|
:
“ Pernah,sering..”
|
interviewer
|
:
“Sering? Misalnya seperti apa?”
|
interviewee
|
:
“Seperti itu.. miskomunikasi..”
|
interviewer
|
:
“Miskomunikasinya yang seperti gimana ya? Eee secara ininya yang lebih
jelasnya”
|
interviewee
|
:
“Seperti saya bilang apa,dia nanggepinnya apa,saya bilang apa terus dia
mengerjakannya apa..”
|
interviewer
|
:
“Mmm.. kalo misalnya salah eee.. mas marah gitu atau gimana?”
|
interviewee
|
:
“ Ya marah sih marah.. cuman ya paling kita evaluasi lagi..”
|
interviewer
|
:
“Terus tugas yang biasanya yang masnya berikan sama staffnya tuh eee gimana ya ada perbagiannya atau semua
disamakan?”
|
interviewee
|
:
“ Enggak ada bagiannya..”
|
interviewer
|
:
“ Ada bagiannya,bagiannya tuh ada apa aja ya kalo kita boleh tau? “
|
interviewee
|
:
“ Bagiannyakan admin..”
|
interviewer
|
:
“ Heem..”
|
interviewee
|
:
“ Marketing.. lapangan ,dah..”
|
interviewer
|
:
“ Eee.. kalimat perintah apa sih yang biasanya masnya ucapkan untuk eemmm..
memberi tugas kepada bawahannya ?”
|
interviewee
|
:
“ Masudnya? Ga ngerti..”
|
interviewer
|
:
“Ya kan misalnya kaya eee masnya tuh
eemm memerintahnya tuh eee kaya seperti sama temen aja atau memang dia
bawahannya..”
|
interviewee
|
:
“ Enggak itu mah..”
|
interviewer
|
:
“ Ohh.. contohnya misalnya kaya gimana tuh mas?”
|
interviewee
|
:
“ Kita semuakan keluarga..”
|
interviewer
|
:
“ Ohh..iyayaya. Kalimat perintahnya tuh aya gimana mas kalo kita boleh tau?
Misalnya mau menyuruh apa sama staffnya. Misalnya masukin data ehh tolong
dong kamu gini-gini nah iya gitu.. apa merintahnya bener-bener kaya.. apa
kaya yang..”
|
interviewee
|
:
“ Enggak.. anggep kaya kita temen aja..”
|
interviewer
|
:
“ Ohh gitu.. hmmm tapi eee bawahan mas eee kalo mas eee memerintahkan kaya
gitu suka ngelunjak atau gimana?”
|
interviewee
|
:
“ Enggak.. menurut pandangan saya sih
enggak.. soalnya kitakan udah saling keluarga..”
|
interviewer
|
:
“ Hal yang paling penting dan
diperhatikan biar staff eee masnya patuh tuh apa sih dari diri masnya
sendiri?”
|
interviewee
|
:
“ Gimana-gimana? Maaf..”
|
interviewer
|
:
“ Hal yang paling penting yang harus masnya perhatikan ..”
|
interviewee
|
:
“ Heem..”
|
interviewer
|
:
“ Biar apa sih.. biar bawahan masnya tuh patuh sama masnya gimana caranya?
Hal hal yang paling penting untuk
emasnya gitu biar dia selalu patuh gitu heeh biar dia selalu patuh gitu sama
masnya ”
|
interviewee
|
:”Memberi motivasi terhadap staf-staf saya”
|
interviewer
|
:”Memotivasinya seperti apa ya?”
|
interviewee
|
:”Seperti membangun kepercayaan dia, supaya dia
bisa mengerjakan apa yang saya
berikan pada dia dengan baik”
|
interviewer
|
:”Mas nya termasuk orang yang tegas gak sih kalo
di kantor?”
|
interviewee
|
:”Enggak sih…saya sih santai”
|
interviewer
|
:”Aaaa dari pagi sampai jam selesai kerja mas nya
selalu ada di kantor apa gimana?”
|
interviewee
|
:”Oh enggak-enggak, enggak selalu di kantor”
|
interviewer
|
:”Oh gak selalu..trus gimana sih cara mas nya
ngebangun rasa percaya diri kepada stafnya tuh biar tugas yang diberikan
selesainya tuh maksimal?”
|
interviewee
|
:”Mmmm…membangun kepercayaan diri terhadap staf ya
mungkin memberikan dia deadline”
|
interviewer
|
:”Ooohhh gituu…”
|
interviewee
|
:”Hhhhhooo ohhhh”
|
interviewer
|
:”Tapi biasanya bukannya kalo ada deadline dari
mas nya tuh biasanya staf suka keteteran gitu ya”
|
interviewee
|
:”Kan tergantung dia nya juga…soalnya begini lohh
apa yang saya berikan nanti kan apa yang dihasilkan”
|
interviewer
|
:”Oh gitu…oke..sikap mas nya tuh ketika tugas yang
diberikan kepada staf yang lain gimana sih sikapnya?”
|
interviewee
|
:”Gimana?”
|
interviewer
|
:”Sikap mas nya kalo misalnya stafnya tuh
ngelakuin tugasnya salah, nah mas nya itu seperti apa gitu..?”
|
interviewee
|
:”Tegas…ya kalo dibilang kesel ya kesel”
|
interviewer
|
:”Kesel…”
|
interviewee
|
:”Maraah…”
|
interviewer
|
:”Trus dikasih hukuman gak?”
|
interviewee
|
:”Enggak..mungkin ngasih satu atau dua kesempatan
lagi untuk dia memperbaiki”
|
interviewer
|
:”Tapi kalo misalkan mas udah kasih kesempatan
nih, trus dia salah juga..trus gimana mas?”
|
interviewee
|
:”Evaluasi”
|
interviewer
|
:”Di evaluasi? Itu biasanya sama orang yang
ngelakuin kesalahan aja atau sama semua stafnya?”
|
interviewee
|
:”Semuanya…jadi ya untuk tidak mengurangi
kesalahan yang sama lah pada staf-staf yang lain”
|
interviewer
|
:”Oh gitu…trus suasana yang mas nya bisa
berkomunikasi dengan baik tuh suasana yang seperti apa ya?”
|
interviewee
|
:”Suasana santai…”
|
interviewer
|
:”Suasana santai aja itu misalnya di kantor apa
harus keluar apa di tempat makan gitu?”
|
interviewee
|
:”Menurut saya dimana aja yang penting santai,
waktu luang kita santai”
|
interviewer
|
:”Oke..oke berarti semua kerjaan di tinggal dulu
gitu ya?”
|
interviewee
|
:”Betul…”
|
interviewer
|
:”Oke deh..kan mas nya milih santai kan untuk
berkomunikasi dengan staf-staf, trus kenapa mas milih suasana kayak gitu?”
|
interviewee
|
:”Karna ya santai itu asik…gak ada beban..gak ada
kerjaan..gak ada stress…betul..?”
|
interviewer
|
:”Iya…giamana cara mas berkomunikasi dengan
staf-staf mas, tapi keadaannya tuh sedang ramai kayak bising?”
|
interviewee
|
:”Sulit dong itu untuk berkomunikasi”
|
interviewer
|
:”Iya caranya gimana biar itu tetep kondusif saat
keadaan sedang ramai tetapi mas membuat suasana yang tetap kondusif?
|
interviewee
|
:”Jadi dalam satu hal kita lagi di kantor atau?”
|
interviewer
|
:”Hhmm iyaa bebas terserah mas dimana
aja..pokoknya tuh keadaannya sedang ramai”
|
interviewee
|
:”Sulit menurut saya sulit berkomunikasi dalam keadaan
ramai karena kurang efisien”
|
interviewer
|
:”Lalu kebisingan itu apakah berpengaruh banget
misalnya mas lagi rapat, itu berpengaruhnya kayak gimana gitu?”
|
interviewee
|
:”Ya sangat-sangat berpengaruh..ya sangat
berpengaruh..contohlah kita lagi breefing entah apa dan bising..menurut saya
gak focus..”
|
interviewer
|
:”Oh gitu ya..trus bagaimana keadaan mas ketika
keadaan itu sedang ramai?”
|
interviewee
|
:”Keadaan saya? Maksudnya?”
|
interviewer
|
:”Perasaan mas nya apa kesel apa gimana?”
|
interviewee
|
:”Iya kesel”
|
interviewer
|
:”Biasanya tuh kerja di kantor mas satu minggu
berapa hari mas?”
|
interviewee
|
:”Berapa hari? Seminggu full”
|
interviewer
|
:”Full ya..? dari senin sampai minggu gak ada
waktu libur? Jadi stafnya gak ada waktu libur gitu?”
|
interviewee
|
:”Kan kita ada shift:”
|
interviewer
|
:”Oh ada shift-shift..trus mas itu salah satu
pengguna media sosial atau enggak?
|
interviewee
|
:”Iya..”
|
interviewer
|
:”Yang paling sering digunakan apa sih biasanya?”
|
interviewee
|
:”Instagram..”
|
interviewer
|
:”Udah instagram aja?”
|
interviewee
|
:”Path”
|
interviewer
|
:”Ooohh…kekinian banget berarti mas nya yaa….?”
|
interviewee
|
:”Bukan gituu hehehe…”
|
interviewer
|
:”Hehehe…trus kepentingan apa sih yang menurut mas
paling penting dalam media sosial itu untuk bisnis?”
|
interviewee
|
:”Iyaa…untuk
bisnis..salah satu contohnya ya untuk marketing, karna di media sosial itu
untuk kita masuk ke dunia pasar sangat efisien:”
|
interviewer
|
:”Kalo misalkan kayak mas kan di bidang travel
jadi menyampaikan promo-promonya lewat aaaa..?”
|
interviewee
|
:”Media sosial…”
|
interviewer
|
:”Oh iya iyaa…mas nya silahkan diminum dulu yaa…”
|
interviewee
|
:”Oh oke saya minum yaa…”
|
interviewer
|
:”Iyaaa…”
|
interviewee
|
:”Biar fokus…”
|
interviewer
|
:”Menurut mas seberapa besar sih pengaruh media
sosial dalam bisnis mas?”
|
interviewee
|
:”Sangat berpengaruh terhadap bisnis saya”
|
interviewer
|
:”Aaaaa….seberapa besar?”
|
interviewee
|
:”Seberapa besar? Delapan puluh persen”
|
interviewer
|
:”Delapan puluh persen? Contohnya?”
|
interviewee
|
:”Yaa karna contohnya gini loh saya kan bisnis di
bidang traveling, saya ngeliat pasar, ngeliat saingan blablabla dan segala
macamnya ya media sosial”
|
interviewer
|
:”Trus jika mas ingin menyampaikan suatu informasi
kepada klien mas, media sosial apa yang cenderung mas gunakan? Kayak kasih
info”
|
interviewee
|
:”Oohhh info… via komunikasi, via telfon”
|
interviewer
|
:”Selain itu menggunakan apa lagi mas? Sms gitu?”
|
interviewee
|
:”Email…”
|
interviewer
|
:”Oh email..iya iyaa… trus kepentingan apa sih
yang membuat mas melakukan kontak langsung dengan orang yang ingin mas tuju?
Misalkan klien gitu..”
|
interviewee
|
:”Oh ketemu klien langsung? Salah satu contohnya
mungkin memberikan informasi penting seperti saya buka trip entah kemana atau
kemarin lah gunung semeru…ya kan ada kebakaran disana, mau gak mau kan saya
harus ketemu langsung dengan klien saya untuk memberi tahu keadaan di
semeru..nah salah satu contohnya itu. Mungkin salah satu contoh lainnya untuk
DP harus saya sendiri yang langsung turun”
|
interviewer
|
:”Trus seberapa penting sih menurut ma situ medi
perantara dalam menyampaikan pesan?”
|
interviewee
|
:”Penting…sangat…”
|
interviewer
|
:”Seberapa pentingnya buat mas gitu?”
|
interviewee
|
:”Sangat penting…”
|
interviewer
|
:”Apa bentuk kerugian yang pernah mas alami dalam
menggunakan media perantara?”
|
interviewee
|
:”Media perantara? Hmmm banyak sih.. pasti ada
mell nya kan”
|
interviewer
|
:”Trus mas nya kan dibidang bisnis nih, mas pernah
ngalamin kerugian gitu gak?”
|
interviewee
|
:”Pernah…namanya bisnis pasti pernah..”
|
interviewer
|
:”Yaa contohnya kayak gimana mas?”
|
interviewee
|
:”Contohnya ya salah satunya ya seperti kita gak
tau keadaan disana”
|
interviewer
|
:”Kerugian terbesar yang pernah mas alami itu
nominalnya berapa?”
|
interviewee
|
:”Nominal??? Haruss??”
|
interviewer
|
:”Iya boleh kepalanya aja lah kira-kira…”
|
interviewee
|
:”Ya ada sekitar segitu.. sekitar sepuluh”
|
interviewer
|
:”Sepuluh juta? Wahh besar sekali yaa… itu pernah
gak sih mas nya itu pake perantara orang buat ngambil DP karna mas nya ada
keperluan lain yang penting, trus si perantaranya itu kayak membohongi mas
nya gitu..atau ngebawa kabur uangnya atau alasan lain gitu..?
|
interviewee
|
:”Oh pernah cuma gak kebawa kabur”
|
interviewer
|
:”Biasanya itu dia untuk apa alasannya?
|
interviewee
|
:”Yaa dia gunakan untuk entahlah kepentingan dia
kan”
|
interviewer
|
:”Yang mas lakukan kalo perantara mas nya
melakukan hal seperti itu apa sih?”
|
interviewee
|
:”Yaa kalo dibilang marah ya pasti marah…kesellll”
|
interviewer
|
:”Apa dia harus ngeganti gak uangnya secara cepat
atau gimana, potong gaji misal?”
|
interviewee
|
:”Oh pasti…”
|
interviewer
|
:”Bagaimana cara mas untuk mengatasi kesalahan
yang sudah tersebar?”
|
interviewee
|
:”Kesalahan seperti apa?”
|
interviewer
|
:”Misalnya nih mas udah sebar promo dan ngasih
info ke media sosial kayak instagram atau facebook atau twitter, trus
tiba-tiba terjadi kesalahan seperti mas buka harga promo empat ratus ribu
tetapi staf mas menulis tiga ratus ribu karena terjadi kesalahan, trus apa
yang mas lakukan?”
|
interviewee
|
:”Ya mau gimana lagi…sudah terlanjur tersebar dari
pada klien kecewa saya lanjutin aja ya rugi-rugi gapapa dari pada kehilangan
klien”
|
interviewer
|
:”Seberapa besar pengaruh media sosial untuk
sebuah keputusan yang akan mas ambil?”
|
interviewee
|
:”Besar sangat…”
|
interviewer
|
:”Mas bagaimana sih kondisi komunikasi dalam
lingkungan kerja mas?
|
interviewee
|
:”Sangat baik…menurut saya sangat baik karena
selalu saya buat santai..”
|
interviewer
|
:”Feedback seperti apa yang mas harapkan dari
orang yang mas ajak berkomunikasi?”
|
interviewee
|
:”Yaa feedbacknya harus baik, yang saya harapkan
ya baik.. apa yang saya berikan dia kerjakan dan apa yang saya perintahkan
dia kerjakan”
|
interviewer
|
:”Bagaimana cara mas mengatasi orang yang tidak
memberikan jawaban relevan ketika mas tanya?”
|
interviewee
|
:”Oh ngelantur…ya mungkin menegaskan dan are u
okay?”
|
interviewer
|
:”Trus bagaimana cara staf mas memberikan masukan
kepada mas? Mas bilang kan sudah seperti keluarga jadi harus saling memberi
masukan, nah itu gimana mas?”
|
interviewee
|
:”Yaa seperti itu..lalu?”
|
interviewer
|
:”Yang seperti dilakukan seperti ngomong
langsung?”
|
interviewee
|
:”Iya biasanya langsung ngomong, negur gitu kalo
saya ngelakuin kesalahan apa biasanya “jangan begitu dong pak..jangan begitu
dong mas…””
|
interviewer
|
:”Tapi mas menerimanya?”
|
interviewee
|
:”Yaaaa…kalo saya salah ya saya terima”
|
interviewer
|
:”Ohh..yang penting maju?”
|
interviewee
|
:”Yeessss…betul…”
|
interviewer
|
:”Lanjut ya mas.. menurut mas kondisi seperti apa
yang akan mempengaruhi kualitas mas dengan lawan bicara mas?”
|
interviewee
|
:”Kondisi?”
|
interviewer
|
:”Yaaa…”
|
interviewee
|
:”Tenang…santai…nggak bising…”
|
interviewer
|
:”Apakah anda suka keramaian gitu?”
|
interviewee
|
:”Enggak…sangat tidak suka…”
|
interviewer
|
:”Seberapa besar pengaruh feedback menurut mas
untuk kualitas suatu komunikasi?”
|
interviewee
|
:”Feedback saat komunikasi? Sangat penting dong..
jadi saya sudah jelaskan kalau saya gak ditanggapin saya kayak dikacangin
dong…”
|
interviewer
|
:”Mas akan marah?”
|
interviewee
|
:”Ya mungkin…maybe…”
|
interviewer
|
:”Jadi kalau pada diem aja mas jadi bingung ya ini
pada ngerti atau enggak..?”
|
interviewee
|
:”Naaaahh….ituuuu…”
|
interviewer
|
:”Setalah mas melakukan komunikasi dengan baik
gimana si cara mas buat pertahanin agar komunikasi itu tetap berjalan dengan
baik?”
|
interviewee
|
:”Selalu baik? Mungkin dengan berkomunikasi dengan
baik.. seperti contohnya nih yaa saya ngomong dengan anda, kalau mood saya
lagi gak baik pasti komunikasi kita kan gak baik.. jadi tergantung mood”
|
interviewer
|
:”Berarti mas sangat memperhatikan dong gimana
mood karyawan mas?”
|
interviewee
|
:”Yaaaasss…”
|
interviewer
|
:”Apa pesan yang mas sampaikan diterima dengan
baik oleh lawan bicara mas jika komunikasi di iringi dengan intensitas
feedback yang tinggi?”
|
interviewee
|
:”Yaaa....sangat diterima”
|
interviewer
|
:”Apa yang mas lakukan untuk mencegah pembicaraan
anda keluar dari topik?”
|
interviewee
|
:”Mencegahnya sih yaa tergantung kondisi,
kondisinya seperti apa”
|
interviewer
|
:”Misalnya?”
|
interviewee
|
:”Biasanya saya ngikutin alur sih..”
|
interviewer
|
:”Oh gitu..jadi jarang sekali ya keluar dari tema
pembicaraan?”
|
interviewee
|
:”Iyaa jarang..”
|
interviewer
|
:”Apa lawan bicara anda pernah merasa kurang puas
dengan info yang anda berikan dalam suatu komunikasi?”
|
interviewee
|
:”Seperti tadi tergantung…tergantung orangnya…”
|
interviewer
|
:”Tergantung individu masing-masing maksudnya bisa
menangkap aya yang mas berikan atau tidak?”
|
interviewee
|
:”Betuuulll…iyaaaa…”
|
interviewer
|
:”Terimakasih yaaa mas sudah meluangkan waktunya
sebentar..”
|
interviewee
|
:”Sama-sama..”
|
interviewer
|
:”Oh iya mas wawancara ini dijamin kerahasiaannya
antara kelompok kita dan mas saja…sekali lagi terimakasih ya mas untuk
waktunya, selamat siang..selamat makan siang nanti yaaa mas..”
|
interviewee
|
:”Iyaaaaa….sama-sama…”
|
KESIMPULAN
|
Komunikasi
dala manajemen sangatlah penting, bukan hanya sekedar memberi perintah kerja,
tapi lebih dari itu. Komunikasi yang baik juga mencakup bebrapa hal sperti
arah, kebisingan, jaringan dll. Berdasarkan wawancara kami dengan salah satu
pemilik sebuah usaha, komunikasi juga digunakan untuk menjalin kerjasama antar
pegawai, dimana suasana kerja dibuat senyaman dan sekondusif mungkin, sehingga
dapat terjalin komunikasi yang baik terhadap pimpinan maupun anak buah dan dapa
meningkatkan produktifitas.
DAFTAR PUSTAKA
|
0 comments:
Posting Komentar