11 Januari 2016

PSIKOLOGI MANAJEMEN

KOMUNIKASI DALAM MENEJEMEN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Disusun oleh :
3 PA 07
NAMA
NPM
Caesar Mars C.P
11513828
Chintia
11513892
Damar Surya
11513981
Gesa Nedian
13513690
Mutiara Ulfah
16513246
Sarah Kusuma Dewi
18513262
Syarah Diniawati
18513747

NOVEMBER
2015


RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengkaji gambaran komunikasi dalam menejemen, serta mengetahui dimensi-dimensi komunikasi dalam menejemen.



LANDASAN TEORI

1.      Psikologi Menejemen
Psikologi menejemen adalah ilmu yang mengatur tentang bagaimana peraturan atau menejer sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
Ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, mampu mengiterventasi berbagai faktor internal manusia sepeti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dengan berbagai macam teknik dan metode sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setingggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

2.      Menejemen
Menejemen menurut Prof. Eiji Ojawa adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menejemen menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

3.      Komunikasi
Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah proses menyampaikan pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan, maupun  secara tidak langsung.
Komunikasi menurut Raymond Ross adalah proses menyortir, memilih dan mengirim simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerimaan pesan membangkit merespon/makna, dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksutkan oleh komunikator.

4.      Dimensi-dimensi Komunikasi
  •  Isi
Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan.
  • Kebisingan
Suasana disekiar komunikator dan orang yang dituju, tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam komunikasi sangat perpengaruh pada penyampaian pesan atau informasi.
  •  Jaringan
Perluasan informasi  dan pesan yang dapat dijangkau komunikator. Biasanya kita berpikir bahwa perkacapan antara A dengan B adalah langsung. Tetapi, ternyata A bisa dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D.
  • Arah
Komunikasi dapat melalui satu arah atau dua arah, komunikasi satu arah adalah satu orang memberikan informasi kepada orang lain tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan inormasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadinya petukaran informasi di antara keduanya.

 
PEDOMAN WAWANCARA

I.                   Subjek
A.    Identitas Subjek
1.      Nama (Inisial)    :
2.      Jenis Kelamin     :
3.      Usia                    :
4.      Pekerjaan           :
5.      Bagian                :

B.     Daftar Pertanyaan
1.      Komunikasi 
      Apa hal yang biasa anda bicarakan pada bawahan Anda?
Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan staf Anda?
Apa kesulitan yang dialami saat anda berkomunikasi dengan staf Anda?
Bagaimana cara Anda untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Pernahkan pesan yang Anda sampaikan di salah tanggapkan oleh staff Anda?

2.      Dimensi-dimensi komunikasi
a.       Isi
1.      Apa tugas yang biasanya Anda berikan pada staf Anda?
2.      Apa kalimat yang biasanya Anda ucapkan dalam memberi tugas pada staf anda?
3.      Apa hal penting yang harus Anda perhatikan agar staf patuh terhadap tugas yang diberikan?
4.      Bagaimana cara Anda membangun rasa kepercayaan terhadap tugas yang diberikan pada staf Anda?
5.      Bagaimana sikap Anda ketika tugas yang Anda berikan kepada staff Anda salah?
b.      Kebisingan
1.      Dalam suasana seperti apa Anda dapat berkomunikasi dengan staf Anda dengan baik?
2.      Mengapa Anda memilih suasana tersebut?
3.      Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan staf Anda jika keadaan sedang ramai?
4.      Apakah dengan tinggi rendahnya kebisingan dapat mengurangi kesalahan penerimaan informasi lawan bicara Anda?
5.      Bagaimana perasaan anda jika keadaan ramai tersebut sudah terlalu mengganggu anda?
c.       Jaringan
1.      Apakah anda merupakan pengguna media sosial aktif?
2.      Apa Kepentingan yang anda utamakan dalam menggunakan media sosial?
3.      Seberapa luas pengaruh media sosial menurut anda?
4.      Jika anda ingin menyampaikan suatu informasi kepada klien, cara apakah yang cenderung anda gunakan?
5.      Kepentingan seperti apa yang biasanya membuat anda harus melakukan kontak langsung dengan orang yang ingin anda tuju?
6.      Seberapa penting menurut anda media perantara dalam menyampai kan pesan?
7.      Apa bentuk kerugian yang pernah anda alami dengan menggunakan media perantara?
8.      Apakah anda akan menyesuaikan media perantara yang klien anda gunakan demi terjalinnya komunikasi?
9.      Bagaimana cara anda mengatasi jika ada kesalahan informasi yang sudah tersebar?
10.  Seberapa besar media sosial berperan dalam pengambilan keputusan anda?
d.      Arah
1.      Bagaimana kondisi komunikasi dalam organisasi usaha anda?
2.      Feedback seperti apa yang anda harapkan dari orang yang anda ajak komunikasi?
3.      Bagaimana cara anda mengatasi orang yang memberikan jawaban yang tidak relevan dengan apa yang anda tanyakan?
4.      Dengan cara apa saja biasanya staff memberi masukan terhadap pekerjaan anda?
5.      Menurut anda, kondisi seperti apakah yang akan mempengaruhi kualitas anda dengan lawan bicara anda?
6.      Seberapa besar pengaruh feedback menurut anda terhadap kualitas suatu komunikasi?
7.      Setelah anda melakukan komunikasi dengan kualitas yang baik apa akan membuat intensitas  komunikasi meningkat?
8.      Apa pesan yang anda sampaikan diterima dengan baik oleh lawan bicara anda jika proses komunikasi diiringi dengan intensitas feedback yang tinggi?
9.      Apa yang anda lakukan untuk mecegah arah pembicaraan keluar dari topik?
10. Apa lawan bicara anda pernah merasa kurang puas dengan info yang anda jabarkan dalam suatu komunikasi?


PELAKSANAAN WAWANCARA

1.      Setting Fisik
Pada Hari Senin, tanggal 16 November 2015 pukul 10.50  WIB, di laksanakan wawancara kepada  yang di adakan di sebuah kantor trevel dengan suasana ruangan yang sejuk, kami wawancara di ruang menejer dengan lantai ruangan tersebut berwarna abu-abu, dan atapnya berwarna putih, di bagian atap berdapat lampu-lampu kecil berwarna putih dan berbentuk bulat, lampu tersebut memenuhi atap ruangan tersebut.
Siang itu  bertemu ,  datang keruangan .  duduk disebuah kursi berwarna hitam dan meja berwarna hitam yang berbentuk persegi empat, kami duduk secara berhadapan.  menggunanakan kemeja berwarna biru dongker, memakai celana jeans warna hitam, dan menggunakan sepatu berwarna hitam.  menggunakan HP untuk merekam suara  yang  letakan di tengah-tengah meja.  menjawab pertanyaan  dengan baik. Wawancara yang  laksanakan berlangsung 31 menit dan selesai pada pukul 11.21 WIB.


2.      Setting Psikis
Pada pelaksaan wawancara,  datang dan  menyambut dengan  senyuman.  memulai dengan senyuman kepada  dan  membalas senyuman untuk membangun situasi yang baik. Wawancara di  mulai dengan raport yang di tanyakan kepada . Selama wawancara terlaksana ada perilaku-perilaku  yang sering terlihat, seperti  sering menggoyangkan bangku ke kanan dan ke kiri ketika  menjawab pertanyaan,  menjawab dengan tersenyum,  sering menganggukan kepalanya ketika  menjawab “iya” dan  sering menggelengkan kepalanya ketika  menjawab pertanyaan “tidak”. membenarkan jam tangannya, mengangkat bahunya, dan menggerakan tangannya ketika menjawab pertanyaan .

3.      Tahap Pelaksanaan
a.      Tahap Pertama
Hari  / Tanggal                  : Senin, 16 November 2015
Tempat                              : Kantor trevel
1)      10.30 WIB                  : Interviewer berkumpul di tempat makan dekat kantor
trevel
2)      10.45 WIB                  :  sampai di kantor trevel
3)      10.50-11.21 WIB        : Pelaksanaan wawancara terhadap
  kami lakukan
4)      11.25 WIB                  : Keluar dari kantor trevel
5)      11.30 WIB                  :  pulang  ke rumah masing-masing


HASIL WAWANCARA (VEBATIM)

I.                   Subjek
A.    Identitas Subjek
1.      Nama (Inisial)  : RF
2.      Jenis Kelamin  : Laki-laki
3.      Usia                 : 28 Tahun
4.      Pekerjaan         : Karyawan Swasta
5.      Bagian             : Manajer

B.     Vebatim

interviewee
: “ Selamat siang mas.. ”
interviewer
: “ Siang ..”
interviewee
: “ Eee bagaimana kabarnya?”
interviewer
: “ Baik..”
interviewee
: “ Eee sudah makan siang?”
interviewer
: “ Kebetulan belum..”
interviewee
: “ Mau makan?”
interviewer
: “Nanti aja..”
interviewee
: “ Eeee boleh minta waktunya sebentar? “
interviewer
: “ Boleh-boleh..”
interviewee
: “ Kami dari  mahasiswa Universitas Gunadarma..”
interviewer
:  “ Ehemm..”
interviewee
: “ Ingin me..wawancarai mas eee tentang komunikasi dalam manajemen”
interviewer
: “ Heem..”
interviewee
: “ Bisa minta waktunyakan?”
interviewer
: “ Boleh.. hanya sebentar?”
interviewee
: “ Iya.. hanya sebentar..”
interviewer
: “ Lagi ga sibukkan?”
interviewee
: “ Enggak..”
interviewer
: “ Iyaa..langsung aja ya mas..”
interviewee
: “ Okee..”
interviewer
: “ Eee.. hal apa sih yang biasanya masnya bicarakan yang biasanya kalo sama staffnya dikantor itu?”
interviewee
: “ Bersama staff ya? Mungkin dari report..”
interviewer
: “ Mmmm...itu kaya gimana tuh misalnya?”
interviewee
: “Ya kinerja hariannya dia itu apa,apa,apa..”
interviewer
: “ Kaya evaluasi dalam..”
interviewee
: “ Iya betul..”
interviewer
: “Mmm.. terus eee caranya anda berkomunikasi dengan staff anda itu gimana misalnya eee apa harus perorangan anda panggil kekantor anda atau anda kumpulkan semua jadi secara sharing bersama-sama?”
interviewee
: “ Biasanya face to face..”
interviewer
: “ Ohh face to face.. berarti berarti panggil satu orang orang?”
interviewee
: “ Yaa..”
interviewer
: “ Ohh yayaya.. kesulitan yang anda alami saat berkomunikasi sama staff anda tuh bisanya seperti apa ya?”
interviewee
: “ Enggak ada sih..”
interviewer
: “ Enggak ada?”
interviewee
: “Heem..”
interviewer
: “Ee.. Pesan yang anda sampaikan kepada staff anda pernah gak di salah tanggapkan sama staff anda?”
interviewee
: “ Pernah,sering..”
interviewer
: “Sering? Misalnya seperti apa?”
interviewee
: “Seperti itu.. miskomunikasi..”
interviewer
: “Miskomunikasinya yang seperti gimana ya? Eee secara ininya yang lebih jelasnya”
interviewee
: “Seperti saya bilang apa,dia nanggepinnya apa,saya bilang apa terus dia mengerjakannya apa..”
interviewer
: “Mmm.. kalo misalnya salah eee.. mas marah gitu atau  gimana?”
interviewee
: “ Ya marah sih marah.. cuman ya paling kita evaluasi lagi..”
interviewer
: “Terus tugas yang biasanya yang masnya berikan sama staffnya tuh  eee gimana ya ada perbagiannya atau semua disamakan?”
interviewee
: “ Enggak ada bagiannya..”
interviewer
: “ Ada bagiannya,bagiannya tuh ada apa aja ya kalo kita boleh tau? “
interviewee
: “ Bagiannyakan admin..”
interviewer
: “ Heem..”
interviewee
: “ Marketing.. lapangan ,dah..”
interviewer
: “ Eee.. kalimat perintah apa sih yang biasanya masnya ucapkan untuk eemmm.. memberi tugas kepada bawahannya ?”
interviewee
: “ Masudnya? Ga ngerti..”
interviewer
: “Ya kan misalnya kaya eee masnya tuh  eemm memerintahnya tuh eee kaya seperti sama temen aja atau memang dia bawahannya..”
interviewee
: “ Enggak itu mah..”
interviewer
: “ Ohh.. contohnya misalnya kaya gimana tuh mas?”
interviewee
: “ Kita semuakan keluarga..”
interviewer
: “ Ohh..iyayaya. Kalimat perintahnya tuh aya gimana mas kalo kita boleh tau? Misalnya mau menyuruh apa sama staffnya. Misalnya masukin data ehh tolong dong kamu gini-gini nah iya gitu.. apa merintahnya bener-bener kaya.. apa kaya yang..”
interviewee
: “ Enggak.. anggep kaya kita temen aja..”
interviewer
: “ Ohh gitu.. hmmm tapi eee bawahan mas eee kalo mas eee memerintahkan kaya gitu suka ngelunjak atau gimana?”
interviewee
 : “  Enggak.. menurut pandangan saya sih enggak.. soalnya kitakan udah saling keluarga..”
interviewer
: “ Hal yang paling penting  dan diperhatikan biar staff eee masnya patuh tuh apa sih dari diri masnya sendiri?”
interviewee
: “ Gimana-gimana? Maaf..”
interviewer
: “ Hal yang paling penting yang harus masnya perhatikan ..”
interviewee
: “ Heem..”
interviewer
: “ Biar apa sih.. biar bawahan masnya tuh patuh sama masnya gimana caranya? Hal  hal yang paling penting untuk emasnya gitu biar dia selalu patuh gitu heeh biar dia selalu patuh gitu sama masnya  
interviewee
:”Memberi motivasi terhadap staf-staf saya”
interviewer
:”Memotivasinya seperti apa ya?”
interviewee
:”Seperti membangun kepercayaan dia, supaya dia bisa   mengerjakan apa yang saya berikan pada dia dengan baik”
interviewer
:”Mas nya termasuk orang yang tegas gak sih kalo di kantor?”
interviewee
:”Enggak sih…saya sih santai”
interviewer
:”Aaaa dari pagi sampai jam selesai kerja mas nya selalu ada di kantor apa gimana?”
interviewee
:”Oh enggak-enggak, enggak selalu di kantor”
interviewer
:”Oh gak selalu..trus gimana sih cara mas nya ngebangun rasa percaya diri kepada stafnya tuh biar tugas yang diberikan selesainya tuh maksimal?”
interviewee
:”Mmmm…membangun kepercayaan diri terhadap staf ya mungkin memberikan dia deadline”
interviewer
:”Ooohhh gituu…”
interviewee
:”Hhhhhooo ohhhh”
interviewer
:”Tapi biasanya bukannya kalo ada deadline dari mas nya tuh biasanya staf suka keteteran gitu ya”
interviewee
:”Kan tergantung dia nya juga…soalnya begini lohh apa yang saya berikan nanti kan apa yang dihasilkan”
interviewer
:”Oh gitu…oke..sikap mas nya tuh ketika tugas yang diberikan kepada staf yang lain gimana sih sikapnya?”
interviewee
:”Gimana?”
interviewer
:”Sikap mas nya kalo misalnya stafnya tuh ngelakuin tugasnya salah, nah mas nya itu seperti apa gitu..?”
interviewee
:”Tegas…ya kalo dibilang kesel ya kesel”
interviewer
:”Kesel…”
interviewee
:”Maraah…”
interviewer
:”Trus dikasih hukuman gak?”
interviewee
:”Enggak..mungkin ngasih satu atau dua kesempatan lagi untuk dia memperbaiki”
interviewer
:”Tapi kalo misalkan mas udah kasih kesempatan nih, trus dia salah juga..trus gimana mas?”
interviewee
:”Evaluasi”
interviewer
:”Di evaluasi? Itu biasanya sama orang yang ngelakuin kesalahan aja atau sama semua stafnya?”
interviewee
:”Semuanya…jadi ya untuk tidak mengurangi kesalahan yang sama lah pada staf-staf yang lain”
interviewer
:”Oh gitu…trus suasana yang mas nya bisa berkomunikasi dengan baik tuh suasana yang seperti apa ya?”
interviewee
:”Suasana santai…”
interviewer
:”Suasana santai aja itu misalnya di kantor apa harus keluar apa di tempat makan gitu?”
interviewee
:”Menurut saya dimana aja yang penting santai, waktu luang kita santai”
interviewer
:”Oke..oke berarti semua kerjaan di tinggal dulu gitu ya?”
interviewee
:”Betul…”
interviewer
:”Oke deh..kan mas nya milih santai kan untuk berkomunikasi dengan staf-staf, trus kenapa mas milih suasana kayak gitu?”
interviewee
:”Karna ya santai itu asik…gak ada beban..gak ada kerjaan..gak ada stress…betul..?”
interviewer
:”Iya…giamana cara mas berkomunikasi dengan staf-staf mas, tapi keadaannya tuh sedang ramai kayak bising?”
interviewee
:”Sulit dong itu untuk berkomunikasi”
interviewer
:”Iya caranya gimana biar itu tetep kondusif saat keadaan sedang ramai tetapi mas membuat suasana yang tetap kondusif?
interviewee
:”Jadi dalam satu hal kita lagi di kantor atau?”
interviewer
:”Hhmm iyaa bebas terserah mas dimana aja..pokoknya tuh keadaannya sedang ramai”
interviewee
:”Sulit menurut saya sulit berkomunikasi dalam keadaan ramai karena kurang efisien”
interviewer
:”Lalu kebisingan itu apakah berpengaruh banget misalnya mas lagi rapat, itu berpengaruhnya kayak gimana gitu?”
interviewee
:”Ya sangat-sangat berpengaruh..ya sangat berpengaruh..contohlah kita lagi breefing entah apa dan bising..menurut saya gak focus..”
interviewer
:”Oh gitu ya..trus bagaimana keadaan mas ketika keadaan itu sedang ramai?”
interviewee
:”Keadaan saya? Maksudnya?”
interviewer
:”Perasaan mas nya apa kesel apa gimana?”
interviewee
:”Iya kesel”
interviewer
:”Biasanya tuh kerja di kantor mas satu minggu berapa hari mas?”
interviewee
:”Berapa hari? Seminggu full”
interviewer
:”Full ya..? dari senin sampai minggu gak ada waktu libur? Jadi stafnya gak ada waktu libur gitu?”
interviewee
:”Kan kita ada shift:”
interviewer
:”Oh ada shift-shift..trus mas itu salah satu pengguna media sosial atau enggak?
interviewee
:”Iya..”
interviewer
:”Yang paling sering digunakan apa sih biasanya?”
interviewee
:”Instagram..”
interviewer
:”Udah instagram aja?”
interviewee
:”Path”
interviewer
:”Ooohh…kekinian banget berarti mas nya yaa….?”
interviewee
:”Bukan gituu hehehe…”
interviewer
:”Hehehe…trus kepentingan apa sih yang menurut mas paling penting dalam media sosial itu untuk bisnis?”
interviewee
   :”Iyaa…untuk bisnis..salah satu contohnya ya untuk marketing, karna di media sosial itu untuk kita masuk ke dunia pasar sangat efisien:”
interviewer
:”Kalo misalkan kayak mas kan di bidang travel jadi menyampaikan promo-promonya lewat aaaa..?”
interviewee
:”Media sosial…”
interviewer
:”Oh iya iyaa…mas nya silahkan diminum dulu yaa…”
interviewee
:”Oh oke saya minum yaa…”
interviewer
:”Iyaaa…”
interviewee
:”Biar fokus…”
interviewer
:”Menurut mas seberapa besar sih pengaruh media sosial dalam bisnis mas?”
interviewee
:”Sangat berpengaruh terhadap bisnis saya”
interviewer
:”Aaaaa….seberapa besar?”
interviewee
:”Seberapa besar? Delapan puluh persen”
interviewer
:”Delapan puluh persen? Contohnya?”
interviewee
:”Yaa karna contohnya gini loh saya kan bisnis di bidang traveling, saya ngeliat pasar, ngeliat saingan blablabla dan segala macamnya ya media sosial”
interviewer
:”Trus jika mas ingin menyampaikan suatu informasi kepada klien mas, media sosial apa yang cenderung mas gunakan? Kayak kasih info”
interviewee
:”Oohhh info… via komunikasi, via telfon”
interviewer
:”Selain itu menggunakan apa lagi mas? Sms gitu?”
interviewee
:”Email…”
interviewer
:”Oh email..iya iyaa… trus kepentingan apa sih yang membuat mas melakukan kontak langsung dengan orang yang ingin mas tuju? Misalkan klien gitu..”
interviewee
:”Oh ketemu klien langsung? Salah satu contohnya mungkin memberikan informasi penting seperti saya buka trip entah kemana atau kemarin lah gunung semeru…ya kan ada kebakaran disana, mau gak mau kan saya harus ketemu langsung dengan klien saya untuk memberi tahu keadaan di semeru..nah salah satu contohnya itu. Mungkin salah satu contoh lainnya untuk DP harus saya sendiri yang langsung turun”
interviewer
:”Trus seberapa penting sih menurut ma situ medi perantara dalam menyampaikan pesan?”
interviewee
:”Penting…sangat…”
interviewer
:”Seberapa pentingnya buat mas gitu?”
interviewee
:”Sangat penting…”
interviewer
:”Apa bentuk kerugian yang pernah mas alami dalam menggunakan media perantara?”
interviewee
:”Media perantara? Hmmm banyak sih.. pasti ada mell nya kan”
interviewer
:”Trus mas nya kan dibidang bisnis nih, mas pernah ngalamin kerugian gitu gak?”
interviewee
:”Pernah…namanya bisnis pasti pernah..”
interviewer
:”Yaa contohnya kayak gimana mas?”
interviewee
:”Contohnya ya salah satunya ya seperti kita gak tau keadaan disana”
interviewer
:”Kerugian terbesar yang pernah mas alami itu nominalnya berapa?”
interviewee
:”Nominal??? Haruss??”
interviewer
:”Iya boleh kepalanya aja lah kira-kira…”
interviewee
:”Ya ada sekitar segitu.. sekitar sepuluh”
interviewer
:”Sepuluh juta? Wahh besar sekali yaa… itu pernah gak sih mas nya itu pake perantara orang buat ngambil DP karna mas nya ada keperluan lain yang penting, trus si perantaranya itu kayak membohongi mas nya gitu..atau ngebawa kabur uangnya atau alasan lain gitu..?
interviewee
:”Oh pernah cuma gak kebawa kabur”
interviewer
:”Biasanya itu dia untuk apa alasannya?
interviewee
:”Yaa dia gunakan untuk entahlah kepentingan dia kan”
interviewer
:”Yang mas lakukan kalo perantara mas nya melakukan hal seperti itu apa sih?”
interviewee
:”Yaa kalo dibilang marah ya pasti marah…kesellll”
interviewer
:”Apa dia harus ngeganti gak uangnya secara cepat atau gimana, potong gaji misal?”
interviewee
:”Oh pasti…”
interviewer
:”Bagaimana cara mas untuk mengatasi kesalahan yang sudah tersebar?”
interviewee
:”Kesalahan seperti apa?”
interviewer
:”Misalnya nih mas udah sebar promo dan ngasih info ke media sosial kayak instagram atau facebook atau twitter, trus tiba-tiba terjadi kesalahan seperti mas buka harga promo empat ratus ribu tetapi staf mas menulis tiga ratus ribu karena terjadi kesalahan, trus apa yang mas lakukan?”
interviewee
:”Ya mau gimana lagi…sudah terlanjur tersebar dari pada klien kecewa saya lanjutin aja ya rugi-rugi gapapa dari pada kehilangan klien”
interviewer
:”Seberapa besar pengaruh media sosial untuk sebuah keputusan yang akan mas ambil?”
interviewee
:”Besar sangat…”
interviewer
:”Mas bagaimana sih kondisi komunikasi dalam lingkungan kerja mas?
interviewee
:”Sangat baik…menurut saya sangat baik karena selalu saya buat santai..”
interviewer
:”Feedback seperti apa yang mas harapkan dari orang yang mas ajak berkomunikasi?”
interviewee
:”Yaa feedbacknya harus baik, yang saya harapkan ya baik.. apa yang saya berikan dia kerjakan dan apa yang saya perintahkan dia kerjakan”
interviewer
:”Bagaimana cara mas mengatasi orang yang tidak memberikan jawaban relevan ketika mas tanya?”
interviewee
:”Oh ngelantur…ya mungkin menegaskan dan are u okay?”
interviewer
:”Trus bagaimana cara staf mas memberikan masukan kepada mas? Mas bilang kan sudah seperti keluarga jadi harus saling memberi masukan, nah itu gimana mas?”
interviewee
:”Yaa seperti itu..lalu?”
interviewer
:”Yang seperti dilakukan seperti ngomong langsung?”
interviewee
:”Iya biasanya langsung ngomong, negur gitu kalo saya ngelakuin kesalahan apa biasanya “jangan begitu dong pak..jangan begitu dong mas…””
interviewer
:”Tapi mas menerimanya?”
interviewee
:”Yaaaa…kalo saya salah ya saya terima”
interviewer
:”Ohh..yang penting maju?”
interviewee
:”Yeessss…betul…”
interviewer
:”Lanjut ya mas.. menurut mas kondisi seperti apa yang akan mempengaruhi kualitas mas dengan lawan bicara mas?”
interviewee
:”Kondisi?”
interviewer
:”Yaaa…”
interviewee
:”Tenang…santai…nggak bising…”
interviewer
:”Apakah anda suka keramaian gitu?”
interviewee
:”Enggak…sangat tidak suka…”
interviewer
:”Seberapa besar pengaruh feedback menurut mas untuk kualitas suatu komunikasi?”
interviewee
:”Feedback saat komunikasi? Sangat penting dong.. jadi saya sudah jelaskan kalau saya gak ditanggapin saya kayak dikacangin dong…”
interviewer
:”Mas akan marah?”
interviewee
:”Ya mungkin…maybe…”
interviewer
:”Jadi kalau pada diem aja mas jadi bingung ya ini pada ngerti atau enggak..?”
interviewee
:”Naaaahh….ituuuu…”
interviewer
:”Setalah mas melakukan komunikasi dengan baik gimana si cara mas buat pertahanin agar komunikasi itu tetap berjalan dengan baik?”
interviewee
:”Selalu baik? Mungkin dengan berkomunikasi dengan baik.. seperti contohnya nih yaa saya ngomong dengan anda, kalau mood saya lagi gak baik pasti komunikasi kita kan gak baik.. jadi tergantung mood”
interviewer
:”Berarti mas sangat memperhatikan dong gimana mood karyawan mas?”
interviewee
:”Yaaaasss…”
interviewer
:”Apa pesan yang mas sampaikan diterima dengan baik oleh lawan bicara mas jika komunikasi di iringi dengan intensitas feedback yang tinggi?”
interviewee
:”Yaaa....sangat diterima”
interviewer
:”Apa yang mas lakukan untuk mencegah pembicaraan anda keluar dari topik?”
interviewee
:”Mencegahnya sih yaa tergantung kondisi, kondisinya seperti apa”
interviewer
:”Misalnya?”
interviewee
:”Biasanya saya ngikutin alur sih..”
interviewer
:”Oh gitu..jadi jarang sekali ya keluar dari tema pembicaraan?”
interviewee
:”Iyaa jarang..”
interviewer
:”Apa lawan bicara anda pernah merasa kurang puas dengan info yang anda berikan dalam suatu komunikasi?”
interviewee
:”Seperti tadi tergantung…tergantung orangnya…”
interviewer
:”Tergantung individu masing-masing maksudnya bisa menangkap aya yang mas berikan atau tidak?”
interviewee
:”Betuuulll…iyaaaa…”
interviewer
:”Terimakasih yaaa mas sudah meluangkan waktunya sebentar..”
interviewee
:”Sama-sama..”
interviewer
:”Oh iya mas wawancara ini dijamin kerahasiaannya antara kelompok kita dan mas saja…sekali lagi terimakasih ya mas untuk waktunya, selamat siang..selamat makan siang nanti yaaa mas..”
interviewee
:”Iyaaaaa….sama-sama…”


KESIMPULAN

Komunikasi dala manajemen sangatlah penting, bukan hanya sekedar memberi perintah kerja, tapi lebih dari itu. Komunikasi yang baik juga mencakup bebrapa hal sperti arah, kebisingan, jaringan dll. Berdasarkan wawancara kami dengan salah satu pemilik sebuah usaha, komunikasi juga digunakan untuk menjalin kerjasama antar pegawai, dimana suasana kerja dibuat senyaman dan sekondusif mungkin, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik terhadap pimpinan maupun anak buah dan dapa meningkatkan produktifitas.


DAFTAR PUSTAKA