7 Oktober 2016

#SIP Etika Menulis Artikel Online

Saat ini kita hidup di era digital. Tanpa kita sadari, pergeseran menuju dunia digital telah mempengaruhi segala aspek kehidupan kita. Mulai dari membaca berita, menulis catatan, bahkan mencari lokasi di peta pun via gadget. Akhirnya kita tidak bisa lepas dari gadget dan akan membawa gadget kemanapun kita pergi. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat ini, memaksa kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada. Jika kita tidak mengikuti perkembangan, tentu akan tertinggal jauh di belakang.

Sebagai contohnya, mungkin lima belas atau dua puluh tahun lalu jika kita ingin membaca artikel berita maka kita harus membacanya melalui koran atau majalah. Namun sekarang hal tersebut sudah bisa digantikan dengan kehadiran gadget seperti handphone, tablet, ataupun laptop. Semua bisa didapatkan secara online dengan koneksi internet. Karena mudahnya mengakses internet maka dengan mudah pula kita bisa menyerap berbagai informasi secara online khususnya dalam membca artikel. 

Artikel adalah sebuah esai yang sebenarnya lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dll) dan bertujuan untuk menyajikan ide-ide dan fakta-fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Isi artikel bisa bermacam-macam, beberapa contoh yang sering kita baca seperti sejarah, petualangan, argumentasi, penelitian, bimbingan untuk melakukan/mengajarkan sesuatu.Sedangkan artikel online sendiri merupakan tulisan yang dipublikasikan melalui situs di internet.

Dalam membuat sebuah artikel juga terdapat etika tersendiri. Etika berasal dari kata ethos dalam bahasa Yunani Kuno, yang artinya adalah tempat tinggal; kandang habitat; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat kebiasaan. Kemudian arti terakhir inilah yang kemudian menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah etika yang untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga jika kita membatasi diri pada-asal usul kata ini, maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan(Bertens,1993).

Tentunya dalam membuat artikel online kita tidak bisa semena-mena menuliskan segala hal yang kita inginkan, melainkan terdapat etika atau aturan yang harus diterapkan agar artikel yang kita buat layak untuk dibaca orang lain serta tidak melanggar aturan penulisan secara online.Berikut ini merupakan beberapa etika menulis yang dikemukakan oleh Bahar (2008).
  • Materi dan gagasan penulisan hendaknya tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, dan peraturan yang berlaku lainnya.
  • Isi tulisan tidak menyinggung kebersamaan dalam kerukunan sesama warga negara lain dan warga masyarakat secara keseluruhan, seperti misalnya unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
  • Seorang penulis hendaknya bersikap jujur dalam segala hal yang berkaitan dengan materi kepenulisannya. Misalnya, berkaitan dengan penyebutan identitas diri, penyebutan pekerjaan, identitas diri, pekerjaan, alamat tempat tinggal, status jabatan dan sebagainya.
  • Mengirim tulisan dalam ketikan yang rapi.
  • Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
  • Tidak melanggar hak cipta orang lain, seperti mejiplak, mengutip tanpa disebutkan sumbernya, dan hal-hal semacam itu.
  • Tidak mengirim tulisan yang sama kepada dua media yang berbeda.
Setelah kita mengetahui beberapa etika dalam menulis, serang kita pasti bertanya-tanya "mengapa diperlukan etika dalam menulis di dunia maya?". Berikut ini beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya. 
  • Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda.
  • Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonim, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
  • Berbagai fasilitas yang diberikan di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis karena ada juga penghuni dunia maya yang suka melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan.
  • Pengguna internet selalu bertambah. Yang artinya selalu ada "penghuni" baru yang kurang terbiasa dengan etika yang ada di dunia maya.
Jadi, sebagai individu beretika yang hidup di era digital ini kita harus lebih berhati-hati serta memperhatikan tulisan apa saja dan bagaima yang layak untuk kita publikasikan dan dibaca oleh para penikmat tulisan di dunia maya. 

Daftar Pustaka:
http://digitaladvertising.co.id/saatnya-memasuki-era-digital-marketing/
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-artikel-dan-contohnya/
http://pelitaku.sabda.org/etika_penulisan_dalam_dunia_mayainternet
Bahar, A. (2008). Meraih Passive Income dari Menulis. Depok: Pena Multi Media
Bertens, K. (1993). Etika. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

0 comments:

Posting Komentar